home

Rabu, 16 November 2011

Blog Palsu Hherfini Heboh

Heboh Blog Palsu Hherfini

 Sebuah blog yang baru dibuat per 13 November 2011, menghebohkan tak cuma media sosial tapi juga media mainstream. Blog yang menceritakan beberapa hal seputar persoalan internal Telkom-Telkomsel ini, beberapa isinya sempat dikutip oleh  media online.

Blog dengan alamat: http://hherfini.blogspot.com/ ini baru ada 4 posting. Ketidak Seriusan Pemerintah, A Moralnya Pejabat Telkomsel yang berasal dari Telkom, Pensiunan Pun Masih Tetap Menjadi Direksi Telkomsel dan Inilah Permasalahan Utama Telkomsel, MANAGEMENT KORUP.

Pemilik blog mengaku sebagai salah satu pendiri Telkomsel,  Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel dan calon Direktur Utama Telkomsel.

Nama Herfini Haryono, sendiri memang ada di  PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Saat ini menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan. Tapi benarkah Ibu Herfini si pemilik blog tersebut? Kepada Okezone, Herfini membantah sebagai pembuat blog. Dia merasa namanya dicatut.

Terus apa yang akan dilakukan? Herfini meyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada korporasi.  GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra, kepada Detikinet, menjelaskan bawa Intinya, blog itu tidak benar alias palsu, jelas-jelas fake. Telkomsel sendiri tengah mengaji kemungkinan untuk melakukan tindakan hukum atas blog tersebut.

Bloghosting di mana blog hherfini.blogspot.com numpang, memang memberikan ketentuan layanan, agar seseorang tidak menyesatkan pembaca dengan meniru identitas orang lain. "Harap jangan menyesatkan atau membuat bingung pembaca dengan berpura-pura menjadi orang lain atau berpura-pura mewakili sebuah organisasi bila sebenarnya tidak demikian," begitu antara lain bunyi ketentuan itu.

Apakah ketentuan layanan bloghosting milik Google ini cukup menjadi pijakan untuk melakukan tindakan hukum terhadp si pembuat blog? Biarlah pengadilan yang menguji.

Yang pasti, blogosphere memang tak cuma berisi konten-konten positif. Konten negatif juga tak sedikit, termasuk konten yang ingin mendiskreditkan seseorang ataupun lembaga. Namun pembaca tentu tak gampang percaya dengan konten yang ditulis oleh blogger yang belum jelas identitasnya.

Apa lagi bila  klarifikasi orang yang namanya dipakai bisa diterima oleh masyarakat, maka konten blog tersebut bukanlah sesuatu yang layak dipercaya. Artinya konten tersebut menjadi bagian dari tumpukan sampah digital.

0 komentar:

Posting Komentar