home

Rabu, 23 November 2011

Bisa Jadi Setan dan Bisa Jadi Tuhan, Tapi Sudah Pasti Bukan Manusia !!


Artikel yang ditulis Dawn Anderson September 1988 untuk Nirvana


Bisa Jadi Setan dan Bisa Jadi Tuhan, Tapi Sudah Pasti Bukan Manusia
(Oleh Dawn Anderson)

Ah, Aberdeen –sebuah kota di mana tak ada yang bisa dilakukan selain menenggak fish-beer dan memuja setan. The Melvins berasal dari Aberdeen. Ingat, kan? Sekarang beberapa fans The Melvins mulai menggeber kocokan gitar yang berat dan mempesona ala band itu. Mereka menyebut diri mereka Nirvana, sebuah nama yang bisa berarti “ada dan tiada”. Jika Anda tidak memahami nama ini, Anda bisa mengambil kursus di bidang agama-agama dunia, atau Anda bisa menyaksikan pemunculan Nirvana yang berikutnya di kota yang lebih besar.

Maha guru Nirvana, Kurt Cobain tinggal di Olympia saat ini. Namun ia pertama mencoba gaya kocokan gitar The Melvins/Soundgarden di kota itu (Aberdeen), termasuk mempelajari semua yang ia ketahui dengan menonton latihan The Melvins. Terus-menerus.

“Gue udah lebih dari seratus kali ngelihat latihan Melvins,” kata Cobain. “Gue nyupirin mobil van mereka saat tur. Semua orang membenci mereka. Dan gue menggunakan kartu nama yang sama dengan Matt (Matt Lukin –basis Melvin terdahulu), kita nyaris kayak orang nikah.”

Nirvana, yang terdiri dari Kurt Cobain pada posisi gitar & vokal, Krist Novoselic pada bass, dan Chad Channing di posisi drum, masih tergolong band baru. Tapi jalan yang mereka pilih membuat mereka begitu cepat menjadi pengikut Buddha, atau paling tidak Bodhisattvas, di komunitas musik rock-suram dari wilayah Northwest.

Sejak sejumlah orang mulai berpikir Backlash adalah panduan konsumen (seperti novel!), rasanya saya agak sia-sia memberi tahu tentang band ini jika Anda tidak menyukai The Melvins. Atau jika Anda tidak menyukai The Melvins tapi menganggap musik Leadbelly tidak termasuk dalam pembahasan ini, Anda sudah pasti tidak menyukai Nirvana. Namun, penting juga untuk menekankan bahwa kelompok ini bukan band kloningan The Melvins atau Leadbelly.

Grup ini bersiap melakukan sesuatu yang mematikan dalam penulisan lagu dan, beresiko dianggap menghina tuhan. Tapi saya yakin, dengan latihan keras, Nirvana akan menjadi…lebih baik ketimbang the Melvins!

“Ketakutan utama kita pada permulaan ini adalah orang akan berpikir kami hanya penerus Melvins secara totok,” kata Cobain.

Sebenarnya, bisa saja anggapan itu menjadi keuntungan untuk band ini. Namun Nirvana merekam sebuah demo-tape yang bisa memecah telinga dan dengan segera menggetarkan bibir setiap pencandu suara bising di kota ini sebagai harapan besar aliran grunge masa depan…dan ini mungkin tidak akan menyakiti Melvins Dale yang duduk di kursi penggebuk drum (sebelum Channing bergabung).

Seharusnya, penampilan pertama band ini dengan nama Nirvana di Sub Pop Sunday di Vogue. Tapi mereka tak siap.

“Kita grogi,” kata Cobain. “Ini nggak kayak yang terlihat di pertunjukan yang sebenarnya. Kita merasa seperti dihakimi, setiap orang orang punya papan nilai. Ditambah lagi gue sakit. Gue muntah-muntah hari ini. Excuse yang keren kan?!”

“Kita sudah punya beberapa lagu yang diputar di radio,” tambah Krist. “Semua orang ngomongin kita. Itu jadi tekanan banget.”

Sayang, Cobain gugup sebelum naik panggung malam ini. Tapi saya sudah menyaksikan mereka dua kali dan mereka semakin kompak. Mereka akan menjadi band yang bisa merubah semua penonton menjadi manusia zombie berkepala kacang polong semata-mata hanya dengan kekasaran (ini adalah pujian).

Satu-satunya kritik saya adalah Kurt tidak bernyanyi sebaik yang ia lakukan di dalam rekamannya sejak ia memainkan gitar sambil bernyanyi. Tapi saya yakin dia pasti bisa mengatasinya. Nah, sekarang waktunya, rasakan salah satu single band pendatang baru Sub Pop, dengan satu lagu mereka sendiri dan cover lagu Shocking Blue, ‘Love Buzz’.

Dan jangan alihkan kuping anda dari Aberdeen, sebab kota yang hening itu adalah tempat berlatih para Setan.

(Sumber: Backlash - September 1988)

0 komentar:

Posting Komentar